Lintas memori

Pengaruh waktu yang bagaikan tali kusir itu
Membuat pikiranku sejengkal tertahan diusik cerita
Cita-cita membubur dan semakin encer
Terkadang malah seperti tak ada buburnya..
Bening tak berisi
Tiba-tiba keruh terwarnai aura khayalan

Tentang mengenal dia
2006 ku simpan rapi
Ku telisik di guguran waktu
Yang membuat wajahku merona merah

Caraku saat itu
Yang menuangkan suka-ku di dalam sebuah narasi picisan
Sahut menyahut sapaan di secarik kertas kita gulirkan
Yahhh kamu adalah kamu-NYA yang hanya ku tahu dengan cara itu
Jika kau tanya padaku cara apa yang ku maksud
Ya caramu...
Kau selipkan beberapa lipatan kertas di dalam bukumu... ku buka dan bersorak manis...
Tiadapun kebaikanmu yang ku tepis

Andai... mimpi-mimpi ini masih se-encer dulu
Mungkin aku akan terjebak di dalam dua arah mata waktu
Tapi tak berlama-lama ku terhenti dalam ingatan...
Tak sangguppun ku meluruhkan hati di adukan memoriku yang tersimpan
Karena iginku yang tinggi dan mampuku yang sedikit

aku... yang tak lain adalah aku-NYA
Hanya ingin berbisik padaNYA
Bahwa cerita-cerita itu begitu menawan
Bagaikan musim gugur
Keindahannya hanya ditampakkan dalam hangat yang hendak beranjak

Terima kasih telah pernah tinggal di hatiku
Walau jumpa tak pernah bertatap mata
Karena imanmu yang kau tata
Dan izzahmu yang begitu kau jaga

Komentar