saung hangat di tengah hamparan padi yang menguning

saat iringan angin di atas padi yang menguning
menyentuh
bergoyang dan meliuk2 bersambut bersahut
aku merasakan hangatnya petang dalam bayang dirinya
saat hati ini memilih bungkam atas perasaan
hanya perlu satu alasan untuk meruntuhkan pertahanan
bahwa rindu ini nyaris berkembang pada temaram
dengan syahdunya malam 
dan bisikan jiwa untuk menemuinya dalam sebaris percakapan

dari arah jalanan panjang yang melintasi sawah itu
aku seakan menatap pada sebuah saung sederhana
tampak kecil tak jelas terlihat
namun nyaman dan sejuklah kesan yang ku dapat
rangkaian pengingkaran ku utarakan pada diriku
biar ku hujam wajah hatiku dengan diamku
sejujurnya aku ingin tapi aku terpaku
terpaku saat berada di dekatmu
terpaku atas tatapan mata tajam dari luar sudut pandangmu

jika aku bertahan dalam pengamatanku pada saung itu
maka perlahan kaki ini akan melangkah meraihmu
tapi ingin aku terlalu lemah
lemah terhadap semua kegelisahan atas duka di masa lalu
lemah dengan apa yg ku dambakan dan tak ingin aku teruskan
biarkan gelombang tarian padi yang mengusikmu
menceritakan tentang bait-bait syahduku pada saung itu
membacakan sebaris deklamasiku

saung itu begitu jauh 
seperti menyimpan banyak cerita ceria
mengandung histori duka
namun kokoh terasa menawan 
manis
dan aku
terdiam
menatapnya dari kejauhan
dalam syair aku berpuisi
menulis cerita peluruh keresahan hati

Komentar