segelap apapun kini, ada ALLAH yang menemani

ah saat saat dimana ku harus dan terus mengusahakan.. sebuah komitmen hati yang mendasari orientasi hidup

saat tanah basah meninggalkan memori di senja yang buram, ku lirik mega yang menancapkan luka di jiwa.. alunan syahdu mengiringi setiap kegamangan.. warna.. hilang.. hampa.. perih.. sedih.. pilu.. layu..
ku tatap jendela yang setengah terbuka, tak dinyana.. burung-burung singgah di sisi yang lain.. rayuan sejuknya rerumputan dan pepohonan yang berbaris mengirimkan hawa keindahan,, tak nampak dari kejauhan namun terlihat saat ku buka tirainya, senyum mengembang.. ku getarkan warna luka, ku sobek lembaran cinta yang menghitam.. ku lontarkan kata-kata kepedihan.. pecah tangis di putaran detik yang mengancam, gelap.. duri-duri menajam, melingkupi telapak kaki.. sayu terhentak, raga berpijak.. semua yang ku rasakan, sia-sia.. kekosongan membunuh jiwa.. rasa sakit karena cinta bias ke permukaan.. gemericik air menodai genangan yang tenang.. sapa menyapa, bersahutan rintik menetes dan menghantam diri.. tawa pahit melukiskan aroma nyata.. ku genggam.. ku tikam.. ku musnahkan.. namun sepatah kata menusuk dan menguak lubang kekalutan.. dan dengan sinis aku berbicara.. sebuah kebenaran akan rasa.. lalu berhentilah pada satu pernyataan yang entah atas dasar apa aku tuhankan.. sejatinya ku buang semua harapan ini.. langit berhiaskan awan, memayungi bumi tempat ku berteduh.. birunya memancarkan sinar cosmic,, pijakanku mulai rapuh, ku melompat pada jalan yang lain, yang nampak lebih terjal namun lebih jelas .. gurat-gurat perjalananku menipis dan kian terhapus.. ku buka kembali jalan pikiran ke arah yang seharusnya ku tapaki.. sulit.. sakit.. putus asa.. begitu gersangnya, begitu sepi dan menyesakkan,, namun hausnya jiwa akan sebuah kepastian.. melenyapkan keraguan.. semburat warna mentari elok menanti alunan langkahku yang baru.. sepertiga malam ku tertunduk pilu, dan termangu serta tenggelamkan aku pada warna-warna hari yang lalu.. menancapkan janji suci.. memanggil hati yang menyepi.. menanti roda waktu untuk ku hitung dan ku isi.. lembar sejarah kan ku penuhi.. segalanya, ku yakini kan kembali.. segelap apapun kini, ada ALLAH yang menemani..

ah, seperti saat saat siklus ini terus berputar dan memancingku untuk kembali.. lalu sampailah pada hikmah yang lebih tinggi.. tak pernah disadari, walau sekecil atom-pun.. semuanya selalu DIA beri

selepas hujan selalu ada pelangi,, jikalau ini yang tegas, jalan yang terjal namun indah pada akhirnya, maka sepatutnya dengan zikirlah hari-hari kan ku isi,,

:))

Komentar

  1. dan semoga selalu dalam kedekatan bersamaNya, keberkahan akan didapat.

    BalasHapus
  2. teteh. gatu kenapa pengen nulis ini.
    makasih sudah banyak mengejarkan...:( tetep di KSI ya. hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. ins.ALLAH kalau di kepengurusan selanjutnya masih dibtuhkan pasti teteh bantu.. (selama tth bisa) ^^

      Hapus

Posting Komentar