hujan. aku sendiri..

hujan... seringnya kini kau menyapaku.. kau mengguyurku hampir setiap hari di minggu ini..

hujan, aku sendiri.. di tengah kubangan dusta dan salahku.. terbujur kaku dan bisu. menelan kesesalanku..
hujan, pastikan aku tetap bertahan sekalipun aku harus menyelami kesendirian ini.. kepedihan ini..
berlarut larut, kian membuatku tak mampu membendung air mataku.

hujan, kisahku..
pada hari itu, aku menyadari begitu banyak kesalahan yang telah ku perbuat. selama ini aku telah salah bersikap. di sudut lain, pikiranku menggunung ke arah tanggungjawabku di organisasi. dan.. beban akademik di perkuliahan. hingga aku tak mampu menutupi rasa sedih dan gelisahku saat itu. kemudian aku mengevaluasi diri. setetes.. setetes.. sampai terus menetes.. air mata ini kian merenggut kekuatanku. aku terus menangis, bukan karena ku takut, tapi betapa bodoh dan sombongnya aku selama ini. betapa menyebalkannya diriku, dan betapa aku bukanlah siapa-siapa

lalu..
detik berganti.. sepulang kuliah aku rapat acara expo.. ku hadapkan beberapa permasalahan. yah.. dengan ketua-ku itu.. entahlah apa yang ada di pikiranku hingga aku begitu beraninya meneriaki beliau di depan beberapa panitia expo yang lain. sempat ku mendengar kata-kata yang begitu menghentakkan jiwaku..

sikapku buruk sekali..

hujan.. aku bodoh! aku sunggu tak pantas..
niat memang niat, aku mengingtkan beliau untuk datang di proker KSI.. karena alasan yang diajukannya terlihat sangat tidak mengenakkan hati, emosiku terpancing begitu saja.
ya RABB,, sesak rasanya mengingat ini.
sampai malam itu melihatku, menyaksikanku.. mengucapkan pengajuan yang sangat memalukan..
MENGUNDURKAN DIRI DARI KEPENGURUSAN

pengajuan macam apa itu farhan?

hujan...
kau tahu sebesar apa semangatku untuk amanah ini, tapi aku menanggalkannya begitu saja saat jiwaku tertekan keadaan.. saat kurva aktivitasku menajam, saat beban pikiran ini memuncak.. saat nyala apiku mulai kehilangan sumber oksigennya.. ketika di titik ini, aku meraba-raba dalam kegelapan.. dalam keperihan, kegelisahan.. berujung dengan tangis dan kemudian tangis... aku mengalami krisis mental.. aku merebahkan tubuhku dan menutup mataku, sejenak aku mengevaluasi kembali.. betapa bodohnya aku..

apakah benar, aku tak boleh berhenti walau sejenak saja? berhenti melangkah untuk mengambil langkah kembali... aku sesak, aku jenuh, aku lelah, aku stres.. ya ALLAH...
T.T
lalu aku harus apa?

di kisahku yang lain..
keadaan yang lain, menuntu aku untuk siap.. tapi di sisi lain aku sekarat..
tak bisakah?

teman..
kau memposisikan dirimu pada posisiku?
betapa egoisnya jika aku terus menerima sikap tak sedap itu.. sementara kau tak mau tau apa yang tengah aku hadapi saat ini. jika demikian? apalah artinya PERTEMANAN KITA SELAMA INI?

ah bodoh aku bodoh... mengapa aku seperti ini?
ya RABB..

hujan,, kini aku terbaring lemas.. eku berharap semua ini tak membuatku putus harapan,, walau sesungguhnya setengah nyawaku seakan hilang..

hujan,, di tengah tempaan..
sore itu aku pulang dan berharap dapat menceritakan apa yang ku alami pada kakak-ku..
tapi saat tiba di rumah, apa yang ku dapati?
besok pagi kakakku berangkat ke kalimantan.. tempat uwak-ku tinggal dan beraktivitas..
sungguh,, perih rasanya saat ini.. satu-satunya sosok yang senantiasa mengertiku dan menggantikan ku di rumah.. membantu mempersiapkan keperluaku saat aku kemarin pergi ke jogja dan pada saat itu aku tengah sibuk di kegiatan LKM.. sosok yang selalu melindungi dan memberikan motivasi padaku.. sosok yang selalu meninggikanku saat aku benar-benar terjatuh.. sosok yang mengertiku,, mengerti apa yang menjadi cita-cita-ku sesungguhnya.. sosok yang sungguh sungguh sangat mengerti dan bisa menerima aku.. apa adanya..

lalu apalagi..
dadaku sesak...

aku hanya dapat menutupi kesedihanku di depan beliau..

hujan.. gantikan air mataku dengan tetesan hujanmu..
mataku nyaris keluar..
aku tak bisa berhenti menangis..

aku sendiri..

Komentar

  1. I love walking in the rain, coz no one knows that I'm crying...
    mungkin itu pas ya...utk menceritakan hujan dengan kesedihan..^_^
    Keep smiling mbaknyaa...semua akan indah pada waktunya..akan ada seseorg yang menjadi bahu tempat kau bersandar kelak..^_^
    keep writing, salam bloofers...

    BalasHapus

Posting Komentar